
Namun hal yang tak diduga datang dan mengenyam bangku pendidikan, ya hal itu dikarenakan karena bantuan salah seorang dermawan muda asal kuranji Evi Yandri Rajo Budiman. Ia membantu Septia buat bersekolah lagi. Ramembukakan kembali hasrat Septia yang biasa dipanggil tia ini buat sa haru pun pecah saat seorang wartawan dari media online membawakan sebilah amplop kepada tia, saat dibuka ternyata isinya adaah rapor dan juga ijazah dari Septia yang tertahan disekolahnya yang lama SMP Yulin karena masih mempunyai beban hutang disekolah tersebut sebesar Rp.1.050.000,00, saat berkunjung kerumah Marianis Evi pernah berjanji kepada mereka untuk melunasi hutang yang ada disekolah Septi kemudian ia akan dimasukan ke Sebuah Pesantren yang ada di kawasan Air Pacah Padang yakni Darul Ulum.
“Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya anak saya bisa bersekolah lagi, makasih nak,”kata Marianis dengan menitikkan air matanya, karena tidak menduga anaknya bisa bersekolah kembali, kepada Media ini.
Kemudian Tia mengemas bajunya, dan kemudian bersama awak media ini ke kawasan Tugu Simpang Haru, tepatnya di TWO MART tempat Evi Yandri. Sebelum berangkat sang anak Yatim ini berpamitan kepada seluruh keluarganya, mereka berpelukan, dan Ibundanya Marianis menyampaikan pesan kepada si anak tersebut, “Rajin-Rajin belajar ya anakk, jangan kecewakan bapak yang sudah mau membantu kita itu,”tangis Marianis.

Kemudian Evi tersenyum dan mengatakan “Tidak usah di pikirkan, sekarang sekolah yang benar, dan jadilah seseorang yang bisa membanggakan keluarga nantinya,”jawab Evi. Kemudian si anak yang lugu ini masuk kedalam Mobil dan berangkat menuju Pondok Pesantren Darul Ulum, Air pacah, Kota Padang. Saat sampai di Pondok Pesantren, terlihat para santri yang hendak menunaikan Ibadah Sholat Zuhur, mereka menyapa setiap tamu yang datang ke Pondok Pesantrennya dengan senyuman.Kami melaksanakan Ibadah Wajib dulu dimasjid di sekitaran Pondok Pesantren.
Setelah selesai menunaikan Ibadah Sholat Zuhur, Evi Yandri dan juga Septia disambut oleh pihak yayasan, kemudian Evi memberitahu kepada Sekretaris yayasan tersebut maksud dan kepadatangan nya untuk memasukkan Septia di Pondok Pesantren Darul Ulum tersebut, akhirnya mereka dibawa duduk disebuah ruangan, yakni ruang pertemuan wali murid yang terdapat di dekat Asrama Putri yang ada disana.

Selintas tentang pesantren Darul Ulum, Pondok Pesantren tersebut didirikan oleh beberapa orang dermawan Kota Padang, disana juga terdapat nama salah seorang pendiri yakni Afrizal , dan juga Evi Yandri Rajo Budiman. Pesantren tersebut mengajarkan tentang bahasa Arab, Kita Kuning (Kitab Gundul-Red,) mereka mewajibkan para santri untuk memahami ilmu kandungan Al-Qur’an, tentang keutamaan Ibadah Sholat, dan juga pelajaran formal.
“Darul Ulum adalah satu-satunya pesantren di Sumatera Barat yang mengajarkan kepada santrinya untuk memahami isi Kitab Gundul,”ujar Afrizal.
Sementara itu, Septia lansung diterima oleh pihak Pondok menjadi santrinya, dan menunjukan ruangan yang akan dipakainya untuk menginab selama diasrama, Ia hanya di izinkan pulang menginab dirumahnya sekali dalam satu bulan,”Septia, kamu fokus saja belajar disini, jangan pikirkan rumah, dan hal hal yang akan mengganggu konsentrasi belajar nantinya, jangan lupa untuk selalu giat dalam belajar,”pesan Evi kepada Septia saat meninggalkannya di Pondok Pesantren tersebut. (Aad)
Komentar post