Kabar Nagari, Jakarta – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo meminta agar perizinan untuk tenaga kerja asing di permudah. Hal ini disampaikan Jokowi saat rapat terbatas Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa 6 Maret 2018 yang lalu.
Pernyataan Jokowi ini ditanggapi lansung oleh Wakil Sekretaris Jendral DPP Gerindra, Andre Rosiade. Menurutnya TKA masuk ke Indonesia sudah dipermudah sebelumnya di awal Jokowi menjadi Presiden dalam Perpres no 72 tahun 2014 dan terakhir Permennaker 16 tahun 2015.
“Kita sudah tahu, diawal pak Jokowi menjabat Presiden sudah ada Perpres no 72 tahun 2014 dan terakhir Permennaker 16 tahun 2015. Memang dua instrumen ini sudah dalam rangka mempermudah masuknya tenaga kerja asing,” kata Andre Rosiade di CNNIndonesi dalam debat Tenaga Kerja Asing Dipermudah Masuk Indonesia, Adilkah? Kamis 8 Maret 2018 kemarin.
Andre Rosiade melanjutkan, ia melihat sebelum adanya Perpres baru yang akan diterbitkan oleh Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan sudah mengatakan, TKA yang masuk harus skil full bukan tukang pacul.
“Nah dipernyataan pak Hanif Dhakiri sebagai Menakertrans maupun pak Darmin yang saya baca, beliau menyatakan Perpres ini dalam rangka menyelaraskan, peraturan-peraturan dan mempermudah masuknya TKA dan juga dalam rangka pengawasannya. Bicara tukang pacul, faktanya memang banyak tukang pacul dari Tiongkok (China) yang sudah masuk ke Indonesia,” ujar Ketua Harian DPP Harian Ikatan Keluarga Minang ini.
Lebih dijelaskan Andre pernyataannya tentang banyaknya tukang pacul ini adalah fakta dan bukan Hoaks. Karena sudah banyak investigasi yang dirinya lihat dari berbagai tayangan televisi dan juga ditambang-tambang yang ada di Indonesia bagian timur.
“Bahkan pak Hanif Dhakiri saja pernah datang dan menemukan ratusan pekerja dari Tiongkok. Dan banyak lagi, kita punya data. Jadi intinya adalah harapan kami sebagai partai oposisi adalah, kami ingi fair, yang baik kita apresiasi dan yang buruk kita kritisi,” papar Andre.
Andre juga mengingatkan, tugas dan fungsi Presiden adalah membuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, bukan mendatangkan uang dari luar dan yang menikmati adalah asing. Jangan sampai Nawacita dan Trisakti yang didengungkan oleh Jokowi saat Pilpres hanya sebagai retorika dan angin surga.
“Satu hal yang paling penting dari harapan kita bahwa, Presiden Jokowi harus hati-hati sekarang. Jangan sampai keinginan beliau dalam mendatangkan investasi, bisa membuat kedaulatan Indonesia dilupakan,” tutur Andre.
Dari data yang didapatkan CNNIndonesia.com, jumlah tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia di tahun 2016 sebanyak, 74.813 orang. Hingga 2018 mencapai 128 ribu orang, meningkat 69,85 persen. Mayoritas pekerja berasal dari Tiongkok. (KN1)