Kabar Nagari, Padang – Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) menyayangkan dan mengecam aksi penampilan artis dan model Sophia Latjuba dalam gelaran fashion show Anne Avantie yang bertajuk “Sekarayu Sriwaderi” di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis 29 April 2018.
Ketua LKAAM Sumbar, Sayuti Datuak Rajo Panghulu dengan lantang mengatakan, busana yang dirancang Anne Avantie dan dikenakan Sophia terkesan melecehkan masyarakat Minangkabau. Dalam penampilannya, dia menggunakan tutup kepala yang menyerupai suntiang dipadukan dengan kebaya yang terbuka di bagian tubuh.
“Lazimnya perempuan Minangkabau memakai suntiang, sopan dari atas sampai bawah,” kata Sayuti.
Dijelaskannya, pakaian yang dipakai perempuan Minangkabau harus menutup aurat dan tidak terbuka. Hal ini sesuai semboyan, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Jika yang dipakai merupakan kreasi, seharusnya juga melambangkan Minangkabau dengan menutup aurat sampai bawah, muka dan belakang.
Atas kejadian tersebut, Sayuti meminta agar Dinas Kebudayaan Sumbar segera menginvestasikan seluruh pakaian adat laki-laki dan perempuan Minangkabau, baik itu pakaian pangulu, datuak-datuak dan sebagainya. Setelah, dinventarisir, mana yang urgent, mana yang untuk instrumen, setelah itu patenkan.
“Kalau tidak, apa yang akan kita gugat, kalau dasar kita kuat. Kita bisa gugat orang-orang yang melecehkan dengan seenaknya mengkombinasikan pakaian kita dengan pakaian modern. Ini harus segara dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Penasehat Bundo Kanduang Sumbar, Ny Nevi Irwan Prayitno juga sangat menyayangkan rancangan busana dari perancang terkenal Indonesia yang ditampilkan pada Indonesia Fashion Week di Jakarta tersebut.
Agar kejadian yang sama tidak terulang, pihaknya berencana akan melakukan somasi kepada designer bersangkutan. Dalam surat itu akan menjelaskan bahwasanya pakaian tradisi perempuan Minang mestisesuai dengan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah dan budaya yang ada di Minangkabau.
Dia berharap, kejadian seperti itu tidak terjadi lagi kedepannya, dan kasus ini bisa menjadi perhatian bagi para perancang busana sebelum memadukan kreasi busananya.
Sumber : Klikpositif.com
[Joni Abdul Kasir]
Komentar post