
Kabar Nagari, Padang – Usai melakukan aksi di sekolah, Ratusan Siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA A) 5 Padang, kembali melakukan aksi. Kali ini, ratusan siswa tersebut melakukan aksi ke Kantor DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Selasa 12 Maret 2019, siang kemarin,
Ratusan siswa tersebut masih menyuarakan, agar Kepala Sekolah Mereka, Yeni Puti diturunkan dari jabatannya saat ini. Mereka diterima lansung oleh Ketua Komisi V DPRD Sumbar Hidayat serta anggota Komisi V lainnya.
Untuk diketahui, ratusan siswa ini dengan tegas, agar kepala sekolah mereka tersebut diberhentikan. Alasannya, ratusan siswa tersebut tidak melihat adanya transparansi dari kepala sekolah dalam menjalankan kebijakan, salag satunya berkaitan dengan pungutan uang komite.
Dilansir dari Harianhaluan.com, Ketua Osis SMA N 5 Padang Iqbal menyebutkan, uang komite yang dipungut oleh pihak sekolah kepada siswa terlalu besar. Masing-masing siswa kelas tiga dipungut Rp1 juta rupiah per siswa per tahun. Siswa kelas dua dan satu dipungut Rp 500 ribu per siswa per tahun.
“Pungutan uang komite ini sangat memberatkan orang tua siswa, terutama dalam kondisi ekonomi sulit seperti sekarang,” ujarnya.
Selain persoalan uang komite, dalam tuntutan tertulis mereka siswa SMAN 5 memaparkan sejumlah poin yang menyebabkan mereka meminta Yeni Putri diberhentikan.Diantaranya, tidak adanya dukungan terhadap kegiatan-kegiatan prestasi siswa di sekolah.
Selanjutnya para siswa melihat, Yeni adalah Kepsek yang diktator, dan cenderung mengutamakan kegiatan yang membuat namanya pribadinya terangkat.Menanggapi ini, Ketua Komisi V DPRD Sumbar Hidayat mengatakan, Dinas Pendidikan telah membentuk tim mencari fakta dugaan penyelewengan dana sekolah di SMAN 5.
“Jadi kami minta agar anak-anak untuk menahan diri dan bersabar dulu,” kata Hidayat.
Menurut dia, setelah hasil penelusuran didapat, pihaknya akan segera memanggil kepala Dinas Pendidikan Sumbar bersama sang Kepala Sekolah untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.
“Fakta ini sangat dibutuhkan karena tidak boleh juga hanya klaim sepihak,” ujarnya.
Lebih lanjut ia meminta siswa dan para guru agar tetap melaksanakan aktivitas belajar mengajar seperti biasa karena dalam Minggu depan siswa melaksanakan ujian semester.
Hidayat juga menyampaikan, pihaknya sangat memahami tuntutan siswa. Sebab tidak boleh ada pungutan tanpa landasan yang jelas.(*)
Sumber : Harianhaluan.com
Pewarta : (h/len)