Kabar Nagari, Padang – Di era industri 4.0 ini, sektor ekonomi di bidang kreatif salah satu bidang yang membangun perekonomian di Indonesia.
Dilansir dari Accurate ID, pertumbuhan sektor ekonomi ini sudah meningkat hingga 5,76% dibandingkan sektor pertambangan dan penggalian, listrik, pertanian, dan sektor lainnya
Untuk diketahui, pengertian ekonomi kreatif (creative economy) adalah suatu konsep perekonomian di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, dengan mengedepankan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia, sebagai faktor produksi yang paling utama.
Sektor ekonomi ini tidak lepas dari peran generasi milenial. Kenapa Milenial berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi sektor ini?.
Untuk menjawab itu semua, Milenial Tageh Mahyeldi-Audy dan Max Organizer menyelenggarakan talk show interaktif bertajuk ‘Ada Apa dengan Milenial?’. Acara ini diselenggarakan di Jalan Jendral A Yani No 9, Kelurahan Olo, Kecamatan Padang Barat, Sabtu malam, (26/9/20).
Generasi Milenial yang lahir dari tahun 1980-1997 merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kreativitas tinggi. Hal ini selaras dengan konsep
Intinya ekonomi kreatif ini lebih mengedepankan kreativitas, pengetahuan, dan ide dari manusia sebagai aset untuk membuat perekonomian bergerak maju.
Acara ini dikemas secara menarik bersama influencer Milenial ternama di Sumatera Barat (Sumbar) yakni ;Content Creator, Jonan, Penyanyi, Kintani dan Komika, Sadiq. Tidak hanya itu, acara ini juga mengundang Calon Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
Menurut Politisi Milenial Sumbar, Audy Joinaldy, ekonomi kreatif Sumbar memiliki kualitas yang luar biasa. Jonan sebagai content creator mengakui, saat ini industri kreatif di sosial media sedang bagus-bagusnya dan ke depannya industri ini akan lebih ramai lagi.
Sayangnya, Audy melihat, segmentasi jaringan pasar ekonomi kreatif di Sumbar belum menjangkau pasar Nasional. Melihat hal itu, Sadiq dan Kintani menyampaikan keluh kesahnya
sebagai pelaku ekonomi kreatif di Sumbar.
Sadiq mengatakan, bukan hanya di Nasional. Menurut Sadiq, perkembangan ekonomi kreatif hanya berfokus di Kota Padang dan tidak merata ke daerah Sumbar lainnya.
“Saya ambil contoh dari komunitas stand up comedy. Hanya komunitas di Padang yang on fire. Sedangkan komunitas lainnya seperti Bukittinggi, Payakumbuh tidak se on fire Padang,” papar Sadiq.
Sementara itu, Kintani mengatakan, banyak generasi milenial yang takut memulai bisnis. Ia mengatakan, seharusnya generasi milenial berani memulai bisnis tersebut.
“Banyak teman Kintan yang baru lulus sarjana, karena tidak memiliki skill apa-apa mereka takut memulai bisnis. Seharusnya mulai aja dulu yang penting niat,” tegas Kintani
Audy mendengar dengan seksama melihat permasalahan ekonomi kreatif di Sumatera Barat. Setuju pendapat Kintani, Audy menegaskan jangan banyak bicara, semua waktu baik memulai bisnis.
“Stop talking just do it. Jangan terus berwacana tapi lakukan. Anytime is good time start to business,” kata pengusaha muda sukses ini.
Melalui visi misinya, Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur, Mahyeldi dan Audy Joinaldy, akan mengantarkan ekonomi kreatif di Sumbar hingga menjangkau pasar nasional. Salah satu caranya memperkenalkan milenial di Sumbar ke Pemerintah Pusat.
“Kita akan mem-briging ekonomi kreatif hingga berkembang serta membuka channel-channel networking. Misalnya, memperkenalkan sineas muda Sumbar, melalui menteri-menteri yang hadir ke Sumatera Bara,”tegas Audy.