
Kabar Nagari, Padang— Ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan sejumlah buruh yang tergabung dalam Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi damai menolak rancangan undang-undang (RUU) Omnibus law di depan kantor DPRD Sumatera Barat Provinsi Sumatera Barat Kamis (3/9).
Massa datang ke gedung putih tersebut sekitar pukul 14.30 WIB dengan membawa berbagai macam spanduk dan poster yang bertuliskan penolakan terhadap RUU Omnibus Law yang menurut mereka tidak berpihak kepada kaum buruh.
Dalam aksi yang mendapatkan pengawalan ratusan personel kepolisian dari Polresta Padang tersebut massa melakukan orasi dan yel-yel serta meminta Ketua pimpinan DPRD Sumbar hadir langsung ditengah-tengah mereka untuk mendengarkan tuntutan mereka terkait penolakan RUU Omnibus law.
Ketua DPW FSPMI Sumbar, Yudi Kurnia kepada wartawan yang meliput aksi ini telah sering dilakukan tidak hanya di Sumbar bahkan daerah lain, namun sampai sekarang pembahasan dikeluarkannya RUU omnibus law tersebut masih terus di lakukan.
“Kami ingin DPRD Sumbar juga menyatakan sikap untuk menolak Omnibus Law. Karena khusus klaster ketenagakerjaan banyak merugikan pihak kaum buruh,” katanya
Para buruh dan mahasiswa menyatakan Omnibus Law tidak boleh disahkan. Sebab, RUU tersebut sangat merugikan para buruh.
“Tidak ada lagi namanya UMK dan UMSK, itu hanya ada UMP. Di daerah lain UMSK lebih tinggi dari UMP yang ada. Tidak ada lagi cuti melahirkan, tentu hal ini sangat merugikan dan mengkebiri hak kami kaum buruh,”sebutnya.
Disebutkannya, aksi ini merupakan aksi lanjutan dari aksi yang telah mereka lakukan pada Selasa (25/8) yang lalu. Dimana pada saat itu permintaan mereka untuk bertemu dengan pucuk pimpinan tertinggi di DPRD Sumbar tidak terjadi dan kembali melakukan aksinya kembali hari ini untuk meminta kembali bertemu dengan Ketua DPRD.
“Namun nyatanya apa, hingga saat ini yang di tunggu pun juga tidak kunjung datang. Kami akan terus melakukan aksi ini hingga bisa bertemu dengan ketua DPRD Sumbar. Setiap akan melakukan aksi, kami dapat memastikan jumlah massa yang akan datang akan menjadi lebih banyak,”ujar Yudi. (KM)